Beranda » Blog » RAB: Pengertian, Manfaat, Metode, Cara Membuat, dan Contoh

RAB: Pengertian, Manfaat, Metode, Cara Membuat, dan Contoh

Ketika Anda berencana membangun rumah, ruko, atau bangunan lainnya, maka ketika itu pula Anda wajib memahami apa itu RAB.

RAB atau Rencana Anggaran Biaya adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana. Terkait rencana, Benjamin Franklin pernah menyampaikan sebuah ungkapan menarik, “If you fail to plan, you plan to fail (Jika kamu gagal merencanakan, berarti kamu merencanakan kegagalan).”

Anda pasti tak mau alami kegagalan, kan? Jadi, marilah kita bahas seluk beluk RAB agar Anda berhasil membangun sesuai harapan.

Pengertian RAB dan manfaat RAB bangunan
Sumbe: Pixabay.com

Daftar Isi

Pengertian RAB

“RAB adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat, upah, serta berbagai biaya lain untuk pelaksanaan proyek atau pekerjaan.”

Sementara itu, RAB bangunan adalah rencana anggaran biaya yang dibuat untuk menghitung perkiraan biaya saat hendak membuat bangunan tertentu. Baik itu rumah, ruko, gedung, dan berbagai bangunan lainnya.

Wujud dari RAB itu sendiri berupa rincian dari estimasi biaya yang perlu Anda keluarkan untuk melaksanakan pekerjaan sampai tuntas. Jadi, ia akan menjadi acuan dalam proses pembangunan yang akan Anda lakukan.

Tingkat akurasi RAB bisa berbeda-beda tergantung siapa yang membuatnya. Kami sudah membahasnya di artikel macam-macam estimasi biaya.

Intinya, Untuk mendapatkan estimasi yang paling akurat, Anda perlu mengikuti metode dan cara yang telah diuji langsung oleh ahli berpengalaman.

Manfaat RAB

Mengacu pada data dari Pulse of The Profession, 28% proyek gagal gara-gara perhitungan biaya yang tidak akurat. Tentu, proyek mengerjakan bangunan termasuk di antaranya.

Data tersebut menggambarkan betapa besar peran RAB untuk kesuksesan proyek Anda. Secara lebih rinci, manfaat RAB sebagai berikut:

  • Memberikan gambaran biaya yang perlu disiapkan
    Dengan rencana anggaran biaya, Anda akan tahu berapa jumlah uang yang harus Anda siapkan sebelum membangun. Jadi, Anda akan terhindar dari potensi bangunan mangkrak akibat kehabisan dana di tengah pelaksanaan pembangunan.
  • Menjadi acuan biaya selama proyek berlangsung
    RAB merinci budget yang akan Anda keluarkan untuk setiap pos pekerjaan. Rincian ini akan membuat Anda mengeluarkan biaya dengan jumlah yang terkontrol hingga bangunan selesai.
  • Menjadi bahan perjanjian dengan kontraktor
    Jika Anda bekerjasama dengan kontraktor, Anda bisa jadikan rencana anggaran biaya sebagai bahan negosiasi dan kesepakatan bersama. Ketika dalam pelaksanaannya kontraktor meminta biaya yang tak sesuai RAB, Anda dapat meminta pertanggung jawabannya.
  • Menjadi dasar dalam penyusunan manajemen pekerjaan
    Dari RAB yang jelas dan akurat, Anda bisa mengatur berbagai hal. Misalnya menjadwal kapan bahan-bahan material didistribusikan ke lokasi kerja, berapa lama proyek bisa selesai, dan berbagai hal penting lain.

Hal-Hal yang Harus Dihitung dalam RAB

Ketelitian perlu Anda perhatikan ketika menyusun RAB. Semakin Anda teliti, maka semakin akurat estimasi biaya yang Anda buat. Hal ini akan meminimalisir banyaknya biaya-biaya tak terduga yang merusak rencana.

Berikut ini item yang perlu Anda hitung:

  • Uraian pekerjaan berdasarkan jenisnya
    Poin ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pondasi, struktur beton, dan lainnya.
  • Harga untuk setiap satuan pekerjaan
    Harga yang dihitung dalam RAB meliputi harga setiap material yang diperlukan berikut jasanya.
  • Volume pekerjaan
    Setiap material perlu Anda rinci volumenya berdasarkan satuan tertentu, misalnya meter kubik atau meter persegi.
  • Biaya Total
    Ada tiga hal yang perlu Anda total dalam RAB. Ketiganya adalah total material bahan bangunan, total upah atau jasa pekerja, serta total keseluruhan dari (total upah + material) atau (total upah x volume)

Metode Analisis Menghitung RAB

Terdapat sejumlah metode analisis RAB bangunan yang umumnya kontraktor di Indonesia gunakan untuk mendapatkan estimasi biaya akurat. Baik memperkirakan biaya material, upah, maupun alat-alat. Metode RAB tersebut antara lain:

  • Metode BOW
    BOW (Burgerlijke Openbare Werken) merupakan metode klasik yang penggunaannya sudah ada sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda. Metode ini menetapkan nilai koefisien (faktor pengali) baku untuk dikalikan dengan nilai upah, peralatan, dan bahan material berdasarkan analisis penyusunnya pada tahun 1921.
    Sayangnya, daftar nilai koefisien dari metode analisis ini sudah kurang relevan dan akurat dengan kondisi Indonesia hari ini. Jadi, penggunaannya sudah jarang.
  • Metode SNI
    Dapat kami katakan, Metode SNI (Standarisasi Nasional Indonesia) merupakan penyempurnaan dari BOW. Daftar koefisien yang metode ini tetapkan merupakan hasil analisis Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Indonesia.
    Dari waktu ke waktu, nilainya diperbaharui agar semakin akurat dan relevan. Maka, ketimbang metode BOW, metode SNI lebih favorit.
  • Metode kontraktor
    Berbeda dengan metode SNI dan BOW yang punya acuan nilai koefisien baku, metode kontraktor memasukan unsur pengalaman dalam penyusunannya.
    Puluhan bahkan ratusan kali mengerjakan proyek, membuat kontraktor punya metode analisis sendiri yang menurutnya lebih akurat. Semakin ahli dan berpengalaman kontraktor, maka semakin akurat juga hasilnya.
    Meski biasanya, kontraktor tetap mempertimbangkan analisis BOW atau SNI sebagai salah satu acuannya.

Cara Membuat RAB

Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI dalam pelatihan penyusunan RAB memberikan panduan mengenai cara membuat RAB yang perlu Anda lalui.

  1. Mempelajari gambar rencana detail
    Sebelum mempelajarinya, tentu Anda perlu mempersiapkannya. Gambar rencana atau DED (Detail Engineering Design) bukan hanya sekedar desain rumah. Lebih dari itu, di dalamnya terdapat detail-detail seperti skala, ukuran, dan sebagainya.
  2. Menyusun uraian pekerjaan
    Dari mempelajari DED, Anda bisa menyimpulkan dan menyusun berbagai item yang perlu ada dalam RAB. Mulai dari uraian pekerjaan, barang/material, hingga alat-alat yang Anda butuhkan dalam proses pembangunan.
  3. Menghitung volume barang dan pekerjaan
    Setelah semua kebutuhan item Anda rinci, selanjutnya Anda perlu menghitung volume untuk setiap item dengan akurat. Buat sedetail mungkin agar RAB yang Anda hasilkan ideal.
  4. Susun Analisis Harga Satuan Pekerjaan
    Untuk mendapatkan harga yang tepat, Anda bisa menggunakan metode analisis yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Otomatis, Anda juga perlu mempelajari lebih jauh seputar analisis BOW atau SNI jika tak mau mendelegasikan pekerjaan ini pada konsultan/kontraktor berpengalaman.
  5. Menjumlahkan total keseluruhan biaya
    Selanjutnya, Anda bisa totalkan semua biaya yang Anda perlukan untuk seluruh material, upah, dan peralatan. Sebelum dapatkan hasil akhirnya, Anda perlu menghitung juga biaya pajak.

Contoh RAB

Berikut ini contoh RAB bangunan yang bisa Anda jadikan gambaran untuk mengaplikasikannya dalam pembangunan rumah, masjid, dan gedung lainnya.

Contoh dokumen RAB
Contoh Dokumen RAB

Rekomendasi Jasa RAB Bangunan

Menyusun RAB sendiri memang bisa Anda lakukan. Hanya saja, jika Anda baru mencobanya, ini bisa jadi kurang efisien. Bagaimanapun, Anda perlu waktu untuk belajar, mempersiapkan, dan menyusun dengan penuh ketelitian.

Jika Anda menginginkan efisiensi dalam proses pembangunan rumah, ruko, atau gedung lainnya, ada baiknya Anda menimbang untuk mendelegasikan pekerjaan ini. Jasarab.com siap membantu Anda untuk memberikan RAB bangunan dengan hasil akurat.

Jual jasa hitung RAB rumah
Penyedia Jasa Hitung RAB

Jika Anda tertarik dengan rekomendasi ini, Anda bisa mempelajari penawaran terbaik kami di halaman ini.

Tinggalkan komentar